Dilansir
Aljazerra, setidaknya dua orang dinyatakan meninggal dunia. Dari keterangan petugas kesehatan Kota Dapitan, Dr. Rolito Cataluna, korban adalah seorang lelaki berusia 60 tahun dan seorang balita berusia satu tahun.
Sedangkan berdasarkan laporan stsiun radio lokal, tim pencarian dan penyelamatan kembali menemukan korban jiwa ketiga.
Cataluna mengatakan sebanyak 183 penumpang lainnya telah diselamatkan oleh tiga kapal di dekatnya, sedangkan tujuh ABK ditinggalkan di kapal itu ketika berlayar lebih jauh ke selatan di Laut Sulu.
Pertentangan terjadi dalam hal jumlah manifes ABK. Jurubicara penjaga pantai Filipina di Cebu, Michael John Encina mengatakan, jumlah manifes resmi sebanyak 138 penumpang dan 8 anggota awak. Total 176 orang di atas kapal.
Belum diketahui penyebab kapal tersebut terbakar. Encina mengatakan, kapal menerima izin dari
coast guard sebelum menuju ke laut. "Semua setifikat keselamatan yang diperlukan dipenuhi sebelum kapal diizinkan untuk pergi," ungkap Encina.
Petugas periwisata kota Apple, Marie Agolong menjelaskan, pejabat setempat menyediakan bantuan makanan bagi korban selamat di pelabuhan Dapita.
Saat kebakaran, jelasnya, cuaca cukup buruk dan ombak cukup besar membuat membuat proses penyelamatan berlangsung sulit. Badai tropis telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Seorang penumpang dari salah satu kapal, Allan Barredo memposting gambar di media sosial yang menunjukan kapal terbakar dalam kegelapan.
Saat insiden terjadi, kapal telah meninggalkan pulau Cebu di Filipina Tengah, Selasa malam (27/8) dan hanya berjarak 2,7 km dari pelabuhan Dapitan.
Laporan:Ahda
BERITA TERKAIT: