"Versace menegaskan kembali bahwa kami sangat mencintai China, dan dengan tegas menghormati wilayah dan kedaulatan nasional China," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang juga dibagikan ke akun Weibo yang populer di China (Minggu, 11/8), seperti dimuat
Reuters.
Pihak Versace juga menegaskan bahwa mereka telah membuat kesalahan pada desain kaus tersebut dan pada 24 Juli lalu telah berhenti menjual dan menghancurkan produk tersebut.
Sementara itu, Donatella Versace, saudara perempuan dari mendiang pendiri rumah mode Gianni, mengeluarkan pernyataan serupa di akun Instagram resminya.
"Tidak pernah ssaya ingin tidak menghormati Kedaulatan Nasional China dan inilah mengapa saya ingin secara pribadi meminta maaf atas ketidakakuratan dan kesusahan yang mungkin ditimbulkannya," tulisnya.
Kaus dan gambar-gambar yang banyak diunggah di media sosial China, menampilkan daftar pasangan "kota-negara", termasuk "New York-AS" dan "Beijing-China".
Tetapi kaus itu juga menggambarkan Hong Kong dan Makau sebagai "Hong Kong-Hong Kong dan Makau-Makau".
Versace yang berbasis di Milan adalah perusahaan terbaru yang terjerat dalam isu-isu politik yang melibatkan China dan wilayah yang diklaimnya.
BERITA TERKAIT: