Serangan Di Pusat Penahanan Migran Di Libya Renggut 44 Korban Jiwa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 04 Juli 2019, 06:59 WIB
Serangan Di Pusat Penahanan Migran Di Libya Renggut 44 Korban Jiwa
Libya/Net
rmol news logo Sebuah serangan udara menghantam pusat penahanan migran Afrika di pinggiran ibukota Libya, Tripoli awal pekan ini.

Akibat serangan tersebut, setidaknya 44 orang meninggal dunia dan lebih dari 130 lainnya luka-luka.

Serangan tersebut menjadi serangan dengan korban tertinggi yang dilaporkan secara publik sejak pasukan di bawah komando Khalifa Haftar meluncurkan serangan darat dan udara tiga bulan lalu untuk merebut Tripoli.

Utusan Libya untuk PBB Ghassan Salame mengecam keras serangan tersebut. Dia menegaskan bahwa serangan itu adalah kejahatan perang.

Kecaman serupa juga dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. Dia geram dengan aksi tersebut dan menyerukan penyelidikan independen.

Sementara itu, Kepala Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan, serangan tesebut adalah serangan kedua di pusat penahanan selama pertempuran baru-baru ini.

Libya sendiri diketahui adalah salah satu titik keberangkatan utama bagi para migran Afrika yang melarikan diri dari kemiskinan dan perang. Mereka mencoba mencapai Italia dengan kapal ilegal dari Libya.

Sikabarkan Reuters (Rabu, 3/7), saat ini, ada sekitar 6.000 orang ditahan di pusat-pusat penahanan yang dikelola pemerintah di Libya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA