"Para pemimpin utama Korea Utara dan AS melakukan jabat tangan bersejarah di Panmunjom (itu) adalah peristiwa yang luar biasa," begitu kabar yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara
KCNA awal pekan ini (Senin, 1/7).
Media itu menggambarkan desa gencatan senjata sebagai tempat yang dikenal sebagai simbol pemisahan.
KCNA memuat, Kim dan Trump dalam pertemuan kemarin membahas masalah yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.
"Para pemimpin utama kedua negara sepakat untuk tetap berhubungan di masa depan juga, dan melanjutkan dan mendorong dialog produktif untuk membuat terobosan baru dalam denuklirisasi semenanjung Korea dan dalam hubungan bilateral," begitu kabar yang dimuat
KCNA.
Pertemuan itu sendiri diprakarsai oleh tweet Trump pada hari Sabtu (29/6) saat menghadiri KTT G20 di Jepang. Kim merespon undangan Trump untuk bertemu di perbatasan pada menit-menit terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.