Hal tersebut disambut baik oleh Presiden Mozambik, Filipe Nyusi pada akhir Konferensi Internasional Donor (Minggu, 2/6) yang digelar di kota Beira, salah satu daerah terburuk terkena topan.
Konferensi yang digelar selama dua hari itu menarik sekitar 700 peserta dari organisasi internasional, donor, sektor swasta dan masyarakat sipil.
Meski begitu, PBB memperingatkan bahwa jumlah itu kurang dari setengah jumlah yang dibutuhkan menurut pemerintah setempat.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyerukan tanggapan yang murah hati dari masyarakat internasional.
"Ini saatnya untuk menerjemahkan ke dalam gerakan nyata solidaritas dengan negara yang telah menderita salah satu bencana lingkungan terburuk yang pernah dialami di Afrika," ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Reuters.
Untuk diketahui, topan Kenneth menghantam provinsi Cabo Delgado dan meratakan seluruh desa dengan kecepatan angin hingga 174 meter per jam. Topan menyebabkan sekitar 45 orang meninggal dunia.
Bukan hanya itu, Mozambik juga berjuang untuk menghadapi Topan Idai, yang menghantam wilayah pusat negara hanya enam minggu sebelumnya.
Lebih dari 1.000 orang tewas di Mozambik, Zimbabwe dan Malawi ketika Topan Idai yang merupakan topan terburuk dalam beberapa dasawarsa, menyerang pantai Samudra Hindia bagian timur dengan angin kencang dan hujan pada pertengahan Maret lalu.
Pemerintah Mozambik mengatakan bahaa negaranya membutuhkan 3,2 miliar dolar AS untuk rekonstruksi pasca topan di provinsi Sofala, Manica, Tete, Zambezia, Inhambane Nampula, dan Cabo Delgado.
BERITA TERKAIT: