Iran sendiri tidak berencana untuk menarik diri dari perjanjian itu.
Mengutip sumber yang dekat dengan komisi resmi yang mengawasi perjanjian nuklir, kantor berita
IRIB seperti dimuat ulang
Reuters (Senin, 6/5), melaporkan bahwa Presiden Hassan Rouhani akan mengumumkan bahwa Iran akan mengurangi beberapa komitmen kecil dan umum di bawah kesepakatan pada 8 Mei, tepat satu tahun setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penarikan diri Amerika Serikat dari perjanjian itu.
Trump kemudian menerapkan kembali sanksi keras terhadap Iran, termasuk pada ekspor minyak. Tujuannya adalah menganggu perekonimian Iran.
"Republik Islam Iran sebagai reaksi terhadap keluarnya Amerika dari perjanjian nuklir dan janji-janji buruk negara-negara Eropa dalam melaksanakan kewajiban mereka akan memulai kembali bagian dari kegiatan nuklir yang dihentikan di bawah kerangka kerja kesepakatan nuklir," kata sumber itu, menurut IRIB.
Demikian pula, Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) semi-resmi melaporkan bahwa Iran akan segea mengumumkan tindakan timbal balik atas penarikan Amerika Serikat dari perjanjian nuklir itu.
BERITA TERKAIT: