Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera pada Rabu (1/5) membenarkan bahwa dua hotel mewah dibom oleh dua saudara lelaki dari keluarga kaya Kolombo yang terlibat dalam ekspor rempah-rempah.
Kelompok ekstremis telah menggunakan satu pembom di setiap lokasi yang menjadi target bom Minggu Paskah, kecuali di hotel Shangri-La di mana ada dua ledakan bunuh diri.
Salah satu pembom Shangri-La adalah Zahran Hashim, pemimpin kelompok ekstremis lokal, yakni Jamaah Thowheeth Nasional (NTJ). Dia menyerang Shangri-La dengan ditemani oleh Ilham Ahmed Mohamed Ibrahim.
Kakak Ilham, Inshaf Ahmed, adalah orang yang mengebom hotel Cinnamon Grand di dekatnya.
Hotel ketiga yang menjadi sasaran, adalah Kingsbury. Hotel itu dibom oleh seorang pria yang diidentifikasi sebagai Mohamed Azzam Mubarak Mohamed. Istrinya sekarang ditahan polisi.
Sementara itu, gereja St. Anthony menjadi sasaran oleh seorang penduduk lokal bernama Ahmed Muaz. Saudaranya telah ditangkap untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kemudian, pembom gereja St. Sebastian adalah Mohamed Hasthun, seorang penduduk dari timur pulau tempat Hashim bermarkas. Sedangkan gereja Sion Kristen di distrik timur Batticaloa diledakan oleh seorang penduduk setempat, bernama Mohamed Nasser Mohamed Asad.
Sementara itu, seora g pria lain yang gagal meledakkan bom di sebuah hotel de luxe, tetapi mengecam bahan peledaknya di sebuah wisma di dekat ibukota. Dia diidentifikasi sebagai Abdul Latheef yang telah belajar di Inggris dan Australia.
Tidak lama setelah serangan bom hotel, Fathima Ilham, istri dari salah satu adik termuda pembom bunuh diri, meledakkan bahan peledak yang diikat pada dirinya sendiri, membunuh dua anak dan tiga petugas polisi yang bergegas ke rumah keluarga di Kolombo.
"Kami akan menggunakan pencegahan hukum pendanaan teroris untuk menyita properti mereka," tegas Gunasekera, sepertu dimuat
Channel News Asia.