"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," tutur Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Christiawan Nasir dalam keterangan tertulisnya.
Indonesia, sambung Tata, yakin Pemerintah Sri Lanka dapat mengatasi situasi teror ini dengan baik. Selain itu, Indonesia juga bersedia memberikan bantuan yang diperlukan.
Hingga kini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kolombo juga terus memantau perkembangan situasi dan telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan perhimpunan WNI setempat. Namun dipastikan tidak ada satupun WNI yang menjadi korban.
"Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut," lanjutnya.
Jumlah total WNI di Sri Lanka adalah 374, mayoritas atau sebanyak 140 orang berada di ibukota.
Pemerintah melalui Kemlu juga mengimbau agar WNI di Sri Lanka untuk tetap waspada dan berhati-hati serta mengikuti arahan dari otoritas keamanan setempat.
"Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Kolombo +94772773127," tandas Tata.
Ledakan terjadi di delapan titik di Kolombo telah menewaskan sebanyak 158 orang. Sebanyak 35 orang ditenggarai sebagai warga asing.
Sementara korban luka-luka mencapai lebih dari 300 orang. Sebagian di antaranya dalam kondisi kritis.