Renggut 156 Nyawa,Serangan Gereja Dan Hotel Sri Lanka Didalangi ISIS?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 21 April 2019, 15:52 WIB
Renggut 156 Nyawa,Serangan Gereja Dan Hotel Sri Lanka Didalangi ISIS?
Serangan di Gereja di St sebastian/Net
rmol news logo Setidaknya 156 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka dalam ledakan di gereja-gereja dan hotel-hotel di Sri Lanka yang terjadi dalam waktu yang berdekatan di hari ini (Minggu, 21/4).

Menurut kepolisian setempat, setidaknya enam ledakan telah dilaporkan terjadi. Tiga di antaranya terjadi di gereja di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa. Gereja tersebut diserang selama kebaktian Paskah.

Bukan hanya itu, Hotel Shangri La, Cinnamon Grand dan Kingsbury yang semuanya terletak di ibukota Kolombo juga menjadi sasaran ledakan.

Pejabat polisi setempat, seperti dimuat AFP mengatakan, setidaknya 45 orang tewas di Kolombo, tempat tiga hotel dan satu gereja diserang.

67 lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah gereja di Negombo di utara ibukota, dengan 25 lainnya tewas di sebuah gereja di kota Batticaloa, di timur negara itu.

Hari ini merupakan Minggu Paskah yang merupakan salah satu perayaan utama dalam kalender Kristen.

Gambar di media sosial menunjukkan bagian dalam salah satu gereja, yakni St Sebastian di Negombo, langit-langitnya hancur dan darah berceceran di bangku gereja.

Pasca serangan itu, Presiden Maithripala Sirisena mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar orang-orang tetap tenang dan mendukung pihak berwenang dalam penyelidikan mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe segera memimpin rapat darurat.

"Saya sangat mengutuk serangan pengecut terhadap orang-orang kita hari ini. Saya meminta semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat," ujarnya.

Belum ada kelompok yang mengatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Namun ada kekhawatiran bahwa pejuang kelompok militan ISIS yang kembali dari Timur Tengah dapat menimbulkan ancaman di negara itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA