Malaysia Jajaki Kemungkinan Barter Kelapa Sawit Dengan Aset Militer

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 20 April 2019, 07:26 WIB
Malaysia Jajaki Kemungkinan Barter Kelapa Sawit Dengan Aset Militer
Kelapa sawit/Net
rmol news logo Malaysia saat ini tengah bernegosiasi dengan beberapa negara untuk memperoleh aset militer melalui perdagangan barter. Begitu kata Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu, Jumat (19/4).

Negara-negara yang tengah diajak bernegosiasi adalah Pakistan, Rusia dan China. Menurutnya, ketiga negara tersebut telah menunjukkan kesiapan mereka untuk menerima minyak kelapa sawit dengan imbalan peralatan militer.

"Kami telah bekerja menuju sistem barter dan telah menerima respons positif," kata Mohamad Sabu seperti dimuat Bernama.

Dia menambahkan bahwa akuisisi aset pertahanan melalui barter bisa menjadi cara untuk mengurangi beban keuangan negara.

Dia sendiri akan berangkat ke Rusia akhir pekan ini untuk pertemuan bilateral dengan mitranya dari Rusia. Salah satu isu yang akan dibahas adalah soal perdagangan barter.

Mohamad Sabu menambahkan, jika pembicaraan berhasil, perdagangan barter berpotensi meningkatkan harga minyak sawit.

Malaysia diketahui adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Malaysia dan Indonesia memproduksi hampir 90 persen minyak sawit dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA