Negara-negara yang tengah diajak bernegosiasi adalah Pakistan, Rusia dan China. Menurutnya, ketiga negara tersebut telah menunjukkan kesiapan mereka untuk menerima minyak kelapa sawit dengan imbalan peralatan militer.
"Kami telah bekerja menuju sistem barter dan telah menerima respons positif," kata Mohamad Sabu seperti dimuat
Bernama.
Dia menambahkan bahwa akuisisi aset pertahanan melalui barter bisa menjadi cara untuk mengurangi beban keuangan negara.
Dia sendiri akan berangkat ke Rusia akhir pekan ini untuk pertemuan bilateral dengan mitranya dari Rusia. Salah satu isu yang akan dibahas adalah soal perdagangan barter.
Mohamad Sabu menambahkan, jika pembicaraan berhasil, perdagangan barter berpotensi meningkatkan harga minyak sawit.
Malaysia diketahui adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Malaysia dan Indonesia memproduksi hampir 90 persen minyak sawit dunia.
BERITA TERKAIT: