Â
Rumor yang beredar beberapa waktu terakhir menyebut bahwa Amerika Sarikat akan mempertegas kebijakannya pada Iran dengan menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris.
Â
Rumor itu beredar setelah pekan lalu
Wall Street Journal mengutip para pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa kebijakan lebih keras itu dapat diluncurkan Amerika Serikat itu dapat segera awal pekan ini.
Â
Jika terealisasi, maka hal itu akan menjadi momentum perdana di mana Amerika Serikat memasukkan lembaga pemerintah asing ke dalam daftar organisasi teroris.
Â
Langkah itu tampak sejalan dengan janji Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengambil garis yang lebih keras terhadap Iran.
Â
Menanggapi rumor itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menilai bahwa tindakan seperti itu adalah bencana Amerika Serikat yang lain. Dia memperingatkan ada konsekuensi yang mungkin ditimbulkan jika langkah tersebut benar-benar diterapkan.
Â
"
#NetanyahuFirsters yang telah lama gelisah atas penetapan FTO IRGC sepenuhnya memahami konsekuensinya bagi pasukan Amerika Serikat di kawasan itu," tulis Zarif di Twitter, merujuk pada pendukung Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, musuh utama regional Iran.
Â
"Faktanya, mereka berusaha menyeret AS ke dalam rawa atas namanya. Trump seharusnya tahu lebih baik daripada ditipu oleh bencana Amerika Serikat lainnya," tambah Zarif.
Â
Secara terpisah, komandan IRGC Mohammad Ali Jafari mengatakan bahwa pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di Timur Tengah akan kehilangan status kemudahan dan kedamaian saat ini seandainya Washington merealisasikan rumor itu.
Dia juga memperingatkan akan ada langkah timbal balik dari Teheran.
Â
"Jika laporan terbukti benar bahwa pemerintah Amerika Serikat yang bodoh bermaksud menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris, maka IRGC Pengawal Revolusi juga akan menetapkan tentara Amerika Serikat sebagai kelompok seperti ISIS di semua bagian dunia, khususnya Timur Tengah," tegas Jafari seperti dimuat
Al Jazeera.
Â
Pernyataan Jafari bertepatan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh mayoritas legislator Iran yang mengkonfirmasi bahwa parlemen negara itu akan menanggapi dengan setiap perubahan oleh Washington.
Â
Untuk diketahui, IRGC didirikan untuk melindungi sistem pemerintahan ulama Syiah negara itu setelah Revolusi Islam 1979.
Pasukan bertanggung jawab atas rudal balistik Iran dan program nuklir, dan bertanggungjawab langsung ke Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Â
Saat ini diperkirakan ada 125.000 personel, yang terdiri dari unit tentara, angkatan laut, dan udara.
BERITA TERKAIT: