Produser film itu, Umar Hadi mengatakan, pihaknya menargetkan penonton 200 ribu selama penayangan.
“Ini kesempatan yang baik bagi kita untuk mempromosikan budaya Indonesia, dalam hal ini musik dan tarian Bali, di Korea Selatan,†ujar Umar Hadi dalam perbincangan dengan redaksi Kantor Berita Politik RMOL di Gala Premiere yang diselenggarakan di Lotte World Tower, Seoul, Senin (31/3).
Film berdurasi 55 menit ini berkisah tentang seniman Bali, I Nyoman Wenten yang bersama istrinya, Naniek Wenten, telah 40 tahun mengajarkan musik dan tarian Bali di beberapa universitas di Amerika Serikat. Keduanya kini tinggal di Los Angeles.
Umar Hadi kini adalah Dutabesar Republik Indonesia untuk Republik Korea atau Korea Selatan. Gagasan membuat film ini dimulai saat dirinya bertugas sebagai Konsul Jenderal di KJRI Los Angeles.
“Seperti musik Korea, musik dan tarian dari Indonesia, dalam hal ini Bali, juga bisa dikolaborasikan dengan musik dan gerak tari Barat,†ujar Umar Hadi lagi.
Selain Umar Hadi, philanthropist Julia Gouw juga ikut menjadi produser.
Sementara sutrada Livi Zheng mengatakan, pihak Singapore Airlines telah membeli film ini untuk ditayangkan secara eksklusif dalam penerbangan semua jurusan dari bulan Mei hingga Juli 2019.
Menurut Livi pihaknya lebih dahulu menawarkan film ini kepada Garuda Indonesia.
Dia berharap, pihak Garuda Indonesia mau menggunakan filmnya sebagai sarana promosi Indonesia dalam setiap penerbangan.
BERITA TERKAIT: