Â
Begitu laporan terbaru yang dirilis Kongres pekan ini (Selasa, 19/2). Panel Kongres yang dipimpin Demokrat telah meluncurkan penyelidikan atas kekhawatiran tentang rencana Gedung Putih untuk membangun reaktor nuklir di kerajaan Saudi.
Â
Sejumlah
whistleblower mengatakan kepada panel itu bahwa reaktor nuklir tersebut dapat membuat Timur Tengah tidak stabil dengan meningkatkan proliferasi senjata nuklir.
Â
Laporan yang sama menyebut bahwa perusahaan yang terhubung dengan presiden dilaporkan telah mendorong transfer ini.
Â
Laporan Komite Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat itu mencatat bahwa penyelidikan terhadap masalah ini sangat penting karena upaya pemerintah untuk mentransfer teknologi nuklir Amerika yang sensitif ke Arab Saudi tampaknya sedang berlangsung.
Â
Diketahui bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan pengembang tenaga nuklir di Gedung Putih pada 12 Februari lalu untuk membahas pembangunan pabrik di negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.
Â
Dikabarkan
BBC, menantu Trump yang juga merupakan penasihat Gedung Putih Jared Kushner, akan mengadakan tur keliling Timur Tengah bulan ini untuk membahas ekonomi rencana perdamaian pemerintahan Trump.
Â
Anggota parlemen mengkritisi langkah Trump itu karena akan melanggar undang-undang Amerika Serikat yang menjaga terhadap alih teknologi nuklir yang dapat digunakan untuk mendukung program senjata.
[mel]
BERITA TERKAIT: