Di Amerika, tak ada penyelenggaraan Pilpres yang Komisi Pemilihan Umum-nya memyerahkan lebih awal pertanyaan debat kepada peserta.
Pertarungan debat di Negeri Paman Sam benar-benar menjadi ajang untuk merebut hati rakyat untuk mau memilih capres dan cawapres
.Salah satu bentuk kekalahan yang pernah dialami Kubu Hillary Clinton menjelang Pilpres 2016 adalah penampilan buruk Tim Kaine, cawapres Hillary Clinton saat debat.
Selasa 4 Oktober 2016, Tim Kaine melawan cawapres Mike Pence.
Moderator debat cawapres waktu itu adalah wartawati senior dari Stasiun Televisi
CBS, Elaine Quijano.
Debat cawapres berlangsung di Universitas Longwood, yang terletak di Virginia.
Dari detik pertama debat, Tim Kaine menerapkan taktik menyerang secara menggebu-gebu dan nyolot menginterupsi apapun omongan Mike Pence.
Terus seperti itu hingga akhir debat.
Dan hasilnya, rakyat Amerika tidak menyukai gaya brutal Tim Kaine saat berdebat.
Berbeda dengan gaya Mike Pence yang tampil penuh senyum, tenang, dan menjawab semua pertanyaan secara cerdas.
Walau dibentak dan diinterupsi berkali-kali sepanjang debat, Mike Pence tetap tersenyum dan kalem.
Dan ternyata itulah yang membuat Mike Pence memenangkan semua polling mengenai debat cawapres malam itu.
Kegarangan dan sikap arogansi menyerang lawan politik, kadang justru menjadi bumerang.
Setidaknya itulah yang terjadi saat Amerika menyelenggarakan debat cawapres di tahun 2016.
Mayoritas rakyat Amerika justru tak bersimpati dengan gaya politik yang penuh sarkasme dan nyolot berlebihan dalam debat.
[wid]
BERITA TERKAIT: