Kesepakatan untuk menggelar pertemuan itu dilakukan saat ketiganya bertemu di ibukota Brazil di sela-sela pelantikan Presiden Brazil sayap kanan Jair Bolsonaro (Selasa, 1/1).
Ketiganya sepakat untuk mengadakan pertemuan di ibukota masing-masing negara untuk memajukan proses pengambilan keputusan untuk membuka kedutaan besar di Tegucigalpa dan Yerusalem.
Selain itu, pertemuan juga dilakukan untuk memperkuat hubungan politik dan mengoordinasikan kerja sama pembangunan di Honduras.
Hernandez yang condong ke kanan adalah pemimpin terbaru yang mempertimbangkan diri untuk mengikuti keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke kota Yerusalem yang disengketakan.
Hernandez mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan trilateral mewakili aliansi politik yang penting.
Sementara Trump telah berulang kali mengancam akan memotong bantuan ke Honduras, sebuah negara miskin yang berpenduduk kurang dari 10 juta orang, karena karavan-migran yang melintasi Meksiko menuju perbatasan Amerika Serikat.
[mel]
BERITA TERKAIT: