Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Reuni 212, Beredar Berita Tentang Penemuan Alat Batu Dari 2,4 Juta Tahun Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 02 Desember 2018, 11:16 WIB
Di Tengah Reuni 212, Beredar Berita Tentang Penemuan Alat Batu Dari 2,4 Juta Tahun Lalu
Foto: Science News
rmol news logo Sepanjang hari ini perhatian hampir seluruh masyarakat Indonesia ditujukan pada kegiatan Reuni 212 di Silang Monas, Jakarta.

Kegiatan ini untuk memperingati peristiwa yang terjadi dua tahun lalu, juga di Silang Monas, ketika tidak kurang dari 7 juta orang berkumpul untuk meminta agar keadilan ditegakkan atas penghinaan yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Al Quran.

Dari pantauan di lapangan, diperkirakan jumlah orang yang hadir di Silang Monas dan kawasan di sekitarnya hari ini menyerupai jumlah orang yang berkumpul dua tahun lalu.

Sementara itu, di saat bersamaan juga terdengar berita mengenai penemuan benda-benda purbakala yang berpeluang besar menyempurnakan cerita tentang sejarah peradaban manusia yang dimulai dari Afrika.

Para ahli baru-baru ini menemukan bukti-bukti baru mengenai keberadaan manusia di kawasan utara Afrika dan jazirah Arab lebih awal dari yang dibayangkan sebelumnya.

Penemuan artefak-artefak di kedua kawasan itu melahirkan dua dugaan utama. Pertama, bahwa mereka manusia-manusia awal, Hominis, di kedua kawasan itu mewariskan kemampuan membuat peralatan batu dari manusia-manusia awal sebelumnya yang berada di timur Afrika. Kedua, bahwa manusia-manusia awal di kawasan itu memiliki kemampuan membuat peralatan batu secara mandiri. Artinya, kemampuan membuat peralatan batu pada masa itu terjadi secara sporadis.

Kedua dugaan ini melahirkan pemahaman bahwa Hominid dari masa itu juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tim arkeologi internasional dalam publikasi di Science News mengatakan, peralatan batu yang ditemukan itu diperkirakan berasal dari 2,4 juta tahun lalu.

Baca: Stone-tool makers reached North Africa and Arabia surprisingly early

Menurut arkeolog Mohamed Sahnouni yang bersama timnya melakukan penggalian di utara Afrika, dilihat dari usia barang-barang yang ditemukan itu, patut diduga benda-benda itu digunakan 200 ribu tahun setelah Hominid diperkirakan muncul di timur Afrika.

Bisa jadi, manusia pembuat peralatan batu di utara Afrika dan semenanjung Arabia adalah mereka yang melakukan perjalanan dari sisi timur Afrika, atau kelompok manusia awal yang secara independen mengembangkan kemampuan mereka beradaptasi dengan alam.

Penggalian yang dilakukan tim yang dipimpin Sahnouni di dua tempat terpisah di utara Afrika juga menemukan peralatan untuk membantai hewan yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun lalu.

Sejauh ini, tim arkeolog tidak menemukan fosil tulang belulang manusia.

“Nenek moyang kita berkelana ke seluruh pojok Afrika,” ujar Sahnouni yang bekerja untuk Pusat Nasional Penelitian Manusia di Burgos, Spanyol.

Selain peralatan batu, tim juga menemukan tulang belulang hewan dari dua tempat penggalian di Ain Boucherit.

Dari penggalian awal yang dilakukan pada 2006 dan 2008, dan dilanjutkan dengan penggalian fase kedua dari 2009 hingga 2016, tim arkeolog menemukan 17 artefak batu dari sedimen bawah atau lebih tua dan 236 benda yang sama dari lapisan tanah yang lebih tinggi atau lebih tua.

Lapisan bawah dan atas ini juga mengandung 296 dan 277 fosil tulang belulang hewan.

Sementara dalam penggalian di jazirah Arab yang dilakukan oleh tim arkeolog yang dipimpin tim Eleanor Scerri dari Max Planck Institute for the Science of Human History, ditemukan peralatan batu berbentuk tetes air mata dari masa 240 ribu tahun lalu.

Penggalian dilakukan di Saffaqah.

Tim dari institusi yang berpusat di Jena, Jerman, itu menemukan sekitar 500 peralatan batu. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA