Dinas Keamanan Nasional (NSS) Sudan Selatan dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa narapidana yang mengambil tindakan itu adalah tahanan politik yang mencari kebebasan.
NSS mengatakan bahwa kejadian ini bermula ketika seorang tahanan bernama Captain Keribino Wol, menangkapi seorang penjaga di pintu masuk penjara dan menyita senjatanya.
"Kami sudah muak dan kami memprotes ketidakadilan dan penindasan sistematis. Semua tahanan politik dan tahanan harus dibebaskan atau diberi pengadilan yang adil. Kurangnya uji coba adalah ilegal," kata Wol ketika berkomunikasi melalui sambungan telepon dari dalam penjara dengan petugas di luar penjara, seperti dimuat
Reuters.
Sementara itu NSS mengatakan bahwa para penjahat yang dimobilisasi yang berada dalam tahanan dan membentuk pasukan dan mengambil alih satu bagian dari sel penjara tempat dia memaksa para tahanan menjadi tameng manusia.
Para tahanan kemudian melucuti lima penjaga lagi dan mengambil senjata mereka. Sebanyak 32 senjata dan beberapa pisau disita oleh para tahanan.
Sudan Selatan diketahui telah dicengkeram oleh konflik sejak akhir 2013 ketika persaingan antara Presiden Salva Kiir dan mantan wakilnya Riek Machar memburuk menjadi bentrokan antara pendukung mereka, kemudian perang sipil.
[mel]