Korban tewas sebelumnya diperkirakan adalah sekitar 64 orang. Namun awal pekan ini, pemerinta Puerto Rico merevisinya menjadi hampir 50 kali lipat, yakni 2.975 orang.
Gubernur Ricardo Rossello mengatakan bahwa revisi itu dibuat setelah banyak temuan-temuan baru serta penyelidikan independen yang dilakukan.
"Saya memberi perintah untuk memperbarui jumlah resmi kematian menjadi 2.975," kata gubernur Ricardo Rossello pada konferensi pers (Selasa, 28/8).
"Meskipun ini adalah perkiraan, namun ini memiliki landasan ilmiah," tambahnya seperti dimuat
BBC.
Pemerintah Puerto Rico diketahui menghadapi hampir satu tahun kritik karena tidak melaporkan jumlah korban sebenarnya dari badai Maria yang merupakan badai terkuat yang menghantam kawasan itu dalam hampir 90 tahun terakhir.
Pemerintah sebelumnya mengakui jumlah korban tewas jauh lebih tinggi daripada angka resmi mereka 64.
Temuan terbaru itu dibuat dalam laporan oleh para peneliti dari George Washington University.
Laporan tersebut melacak jumlah kematian sejak Maria menghantam pulau itu pada September 2017 hingga pertengahan Februari tahun ini.
Hasilnya, ditemukan bahwa banyak orang meninggal akibat penyediaan layanan kesehatan yang buruk dan kurangnya listrik dan air bersih. Pemadaman listrik berulang juga menyebabkan peningkatan jumlah kematian akibat diabetes dan sepsis.
[mel]