Komentar emir itu muncul setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, ibukota Turki (Rabu, 15/8) waktu setempat.
Setelah sempat jatuh lebih dari 45 persen terhadap dolar AS, lira Turki menguat hingga 5,75 terhadap dolar pada hari Rabu (15/8) atau lebih dari 5 persen naik dan berdiri di 5,90 pada Kamis pagi (16/8).
Turki saat ini diketahui bergulat dengan krisis mata uang dan ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat, yang juga adalah sekutu NATO.
Sheikh Tamim adalah kepala negara asing pertama yang mengunjungi Ankara sejak perang dengan Washington dimulai pekan lalu.
"Kami berdiri dengan saudara-saudara di Turki yang telah berdiri dengan isu-isu Dunia Muslim dan dengan Qatar," kata Syekh Tamim dalam sebuah cuitan di Twitter.
"Sebagai bagian dari pembicaraan penting yang saya lakukan di Ankara pada hari Jumat dengan Presiden Yang Mulia Erdogan, kami mengumumkan paket deposit dan proyek investasi senilai 15 miliar dolar AS di negara tersebut, yang memiliki ekonomi produktif yang kuat dan solid," tambahnya,
Erdogan dan Syekh Tamim juga membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama strategis mereka.
"Kami mementingkan kunjungannya. Kunjungan ini, pada saat yang sama, merupakan indikator bahwa Qatar berdiri dengan Turki," kata Ibrahim Kalin, seorang juru bicara untuk presiden Turki seperti dimuat
Al Jazeera.
[mel]
BERITA TERKAIT: