Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

"Kyoto Di Formosa" Menyambut Pameran Bunga Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Jumat, 13 Juli 2018, 00:07 WIB
"Kyoto Di Formosa" Menyambut Pameran Bunga Dunia
Ru Chan-chen (tengah) bersama wartawan dari Indonesia/IST
rmol news logo Rumah bagi suku pribumi Atayal, Taokas, Papora Pazeh, Haonya dan Babuza, Taichung juga dikenal sebagai surga bunga di Taiwan. Anggrek dan lili adalah dua dari sekian jenis bunga yang banyak dihasilkan kawasan khusus seluas 2.200 kilometer per segi ini.

Taichung terletak di tengah Taiwan. Kota ini didirikan oleh pemerintahan Jepang yang berkuasa di Formosa setelah mengalahkan Dinasti Qing dalam Perang Jepang-China pertama yang berlangsung dari 1894 hingga 1895.

Saat pertama kali "ditemukan" Jepang, tak banyak orang yang tinggal di tempat ini. Sejauh mata memandang adalah dataran rata yang terhampar sejak dari kaki pegunungan di sisi barat Formosa, padang rumput, dan persawahan.

"Kyoto di Formosa" adalah julukan yang diberikan orang Jepang untuk Taichung karena pemandangannya yang indah dan tenang, jauh dari hiruk pikuk. Kini Taichung memiliki populasi tak kurang dari 2,8 juta jiwa dan menjadi kota terpadat kedua di Taiwan.

Taichung tengah bersiap menghadapi pameran bunga dunia yang akan diselenggarakan bulan November tahun ini hingga April 2019.

Menurut Sekretaris Eksekutif Panitia, Ru Chan-chen, pameran akan diselenggarakan di tiga tempat di Taichung, yakni di Waipu Park Area, Houli Park Area dan Fengyuan Huludun dengan total area pameran seluas 60 hektar.
 
Dengan tema "Discover GNP: Green, Nature and People", pameran bunga dunia di Taichung ini adalah salah satu agenda pameran yang dimiliki Asosiasi Produser Hortikultural Internasional (AIPH). 

"Sebanyak 25 negara akan mengikuti pameran ini," ujarnya ketika menerima rombongan media dari Indonesia yang berkunjung ke Kantor Pemerintahan Taichung hari Selasa lalu (10/7).

"Indonesia juga akan ikut dalam salah satu pameran selama dua minggu," sambung Ru Chan-chen sambil menambahkan panitia memperkirakan pameran selama enam bulan ini akan dikunjungi 8 juta sampai 10 juta orang.

"Selain pameran bunga, juga akan digelar pameran teknologi pertanian, dan berbagai industri yang terkait dengan sektor hortikultura," katanya lagi.

Menurutnya, kepastian Taichung menjadi tuan rumah sudah diputuskan pada tahun 2011 lalu. Selama enam tahun persiapan itu, banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Taichung. Kota Taichung pun sudah mengalami perubahan signifikan.

Misalnya, Theater Nasional Taichung (NTT) telah diresmikan dua tahun lalu. Gedung dengan arsitektur unik menyerupai gua itu mulai dibangun pada 2009. Diperkirakan akan selesai tiga tahun kemudian, tetapi apa daya bentuk strukturnya yang tidak biasa membuat opera house karya arsitek Jepang Toyo Ito ini baru selesai dibangun pada 2014.

Tamu-tamu dari mancanegara yang mengunjungi pameran bunga internasional juga dapat mendatangi Museum Nasional Ilmu Alam, Musem Nasional Seni dan Perpustakaan Nasional Taichung, serta Orkestra Simponi Nasional Taiwan. Juga, tentu saja, berbagai taman yang dengan mudah ditemui di antara gedung-gedung pencakar langit Taichung. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA