Banyak pengamat dan pemimpin negara yang khawatir bahwa Trump akan membawa Amerika Serikat keluar dari perjanjian tersebut.
Reuters memuat empat skenario kemungkinan yang bisa diambil Trump mengenai nasib Rencana Aksi Bersama Komprehensif 2015, atau JCPOA, di mana Iran menerima pembatasan pada program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi Eropa, Eropa, dan Amerika Serikat.
Skenario 1: Trump Menerbitkan Ulang Keringanan Sanksi
Trump dapat mengabaikan sanksi Amerika Serikat terhadap bank sentral Iran dan ekspor minyak, seperti yang telah dilakukannya setiap empat bulan sekali, sambil melanjutkan pembicaraan dengan Jerman, Perancis, dan Inggris pada kesepakatan sampingan yang membahas apa yang dilihatnya sebagai kekurangan dalam perjanjian tersebut.
Skenario 2: Trump Tidak Meringankan SanksiTrump dapat memutuskan untuk tidak meringankan sanksi, di mana hukuman akan berlaku 180 hari kemudian kepada Iran, dan menyerahkannya kepada sekutu Eropa yang mendukung keberlanjutan kesepakatan, untuk mengambil tindakan sendiri.
Dalam skenario ini, Iran harus memutuskan apakah akan terus mematuhi pembatasan kesepakatan pada program nuklirnya atau tidak.
Skenario 3: Trump Tidak Meringankan Sanksi, Tapi Memikirkan Ulang SanksiTrump dapat memutuskan untuk tidak meringankan sanksi, tetapi mengumumkan bahwa dia dapat meringankan sanksi jika sekutu Eropa mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat.
Dalam skenario ini, tetap menjadi pilihan Iran apakah akan terus mematuhi kesepakatan untuk sementara waktu atau hengkang.
Skenario 4: Trump Tidak Meringankan Sanksi Dan Mengatakan Iran Telah Melanggar PerjanjianTrump dapat mengumumkan bahwa dia tidak akan mengesampingkan sanksi, dan, mengutip bukti yang diakui diungkapkan oleh Israel, mengklaim bahwa Iran melanggar kesepakatan.
Amerika Serikat kemudian dapat menggunakan mekanisme penyelesaian perselisihan yang tertuang dalam JCPOA untuk mencari "jungkir balik" sanksi PBB terhadap Iran.
[mel]
BERITA TERKAIT: