Perdana Menteri Israel: Iran Berbohong Soal Senjata Nuklir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 01 Mei 2018, 09:38 WIB
Perdana Menteri Israel: Iran Berbohong Soal Senjata Nuklir
Benjamin Netanyahu saat memaparkan soal Iran/Reuters
rmol news logo Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan bahwa Iran telah berbohong terkait program nuklirnya.

Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di Israel awal pekan ini, Netanyahu mengatakan bahwa dia meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat untuk menarik keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran. Dia pun menjabarkan apa yang disebutnya sebagai bukti program senjata nuklir Iran rahasia dalam kesempatan tersebut.

Sebagian besar bukti yang diklaim Netanyahu itu diketahui adalah bukti untuk periode sebelum perjanjian 2015 ditandatangani.

"Para pemimpin Iran berulang kali menyangkal pernah mengejar senjata nuklir," kata Netanyahu di Kementerian Pertahanan Israel saat berdiri di depan tumpukan file yang dia sebut mewakili apa yang dia gambarkan sebagai lemari besi penuh dokumen nuklir Iran yang diperoleh beberapa minggu sebelumnya.

"Malam ini saya di sini untuk memberi tahu Anda satu hal, Iran berbohong," tegasnya.

"Iran berbohong tentang tidak pernah memiliki program senjata nuklir," sambung Netanyahu seperti dimuat Reuters.

Dia menambahkan bahwa tumpukan file rahasia yang dia miliki membuktikan hal itu. Dia menambahkan bahwa bahkan setelah kesepakatan, Iran terus melestarikan dan memperluas pengetahuan senjata nuklirnya untuk digunakan di masa depan.

Meskipun presentasi itu ditayangkan di televisi Israel, Netanyahu menjelaskan bahwa pendengarnya berada di luar negeri, menyampaikan sebagian besar pidatonya dalam bahasa Inggris, sebelum beralih ke bahasa Ibrani.

Netanyahu juga mengatakan dia telah berbagi intelijen dengan Amerika Serikat dan akan mengirim utusan ke Perancis dan Jerman untuk menyajikan data yang diperolah.

Dia juga berbicara melalui telepon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin terkait hal tersebut. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA