Dalam kunjungannya, Macron mengatakan bahwa pohon ek itu diambil dari lokasi Pertempuran Belleau Wood, yang berlangsung pada musim panas 1918. Dia memberikan pohon itu untuk menjadi pengingat hubungan yang mengikat kedua negara.
Di pertempuran tersebut, tercatat hampir 2.000 tentara Amerika Serikat yang tewas.
Pohon itu pun ditanam bersama oleh Macron dan Trump di halaman Gedung Putih dengan disaksikan istri mereka masing-masing.
Namun hanya empat hari setelah ditanam, pohon muda itu hilang. Seorang fotografer Reuters yang pertama kali mempublikasikan hilangnya pohon itu dari lokasi penanaman kemarin.
Belum ada alasan atau keterangan resmi yang diberikan untuk misteri hilangnya pohon itu. Namun spekulasi bermunculan.
Jaringan radio Prancis Franceinfo mengutip situs berkebun gerbaud.com, mengatakan jenis pohon ek ini lebih baik ditanam di musim gugur. Karena itu kemungkinan memberinya waktu untuk menumbuhkan akar yang dalam untuk menghadapi musim kemarau berikutnya.
"Pohon itu mungkin akan kembali pada bulan Oktober," begitu spekulasi yang dikeluarkan Franceinfo seperti dimuat
BBC.
Sementara itu, Huffington Post mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di Istana Elysée, yang mengatakan pohon itu berada di bawah karantina.
Sedangkan Situs web US Customs and Border Protection menjelaskan bahwa tanaman asing dimaksudkan untuk tumbuh (propagatif) memerlukan sertifikat phytosanitary asing sebelum diizinkan masuk.
[mel]
BERITA TERKAIT: