Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan kepada Inggris yang bereaksi keras terhadap dugaan penggunaan agen saraf dalam serangan terhadap seorang eks mata-mata ganda Rusia di Salibury Inggris awal Maret lalu. Inggris menuding serangan itu didalangi Rusia, mengingat senjata kimia yang digunakan merupakan kelas militer dan dikembangkan di Rusia.
"Apa yang terjadi di Inggris jelas tidak pernah terlihat sebelumnya," kata presiden Prancis Emmanuel Macron di akhir pertemuan puncak di mana para pemimpin Uni Eropa sepakat dengan suara bulat bahwa Moskow "sangat mungkin" bertanggung jawab atas serangan itu jelang akhir pekan ini.
"Ini adalah agresi terhadap keamanan dan kedaulatan sekutu, hari ini anggota Uni Eropa, yang menuntut reaksi," tambahnya seperti dimuat
The Guardian.
Sementara itu Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan dia setuju harus ada tindakan lebih lanjut atas kasus tersebut.
Perancis dan Jerman adalah salah satu negara pertama yang mendukung Inggris.
[mel]
BERITA TERKAIT: