Jaksa anti-teror Top, Francois Molins, menyebut pria bersenjata itu adalah Radouane Lakdim, seorang pria berusia 25 tahun yang pernah terjerat kasus membawa senjata terlarang dan penggunaan narkoba.
Dia melepaskan tembakan ke sejumlah orang secara acak di sebuah supermarket dan menewaskan tiga orang dan melukai sejumlah orang lainnya.
Bukan hanya itu, dia juga bahkan semppat menyandera beberapa orang di dalam supermarket sebelum akhrinya dia ditembak mati polisi anti-teror yang datang ke lokasi kejadian.
"Negara kita telah menderita serangan teroris Islam," kata Presiden Emmanuel Macron dalam pidato yang disiarkan televisi setelah kejadian itu.
Kelompok militan ISIS mengklaim serangan itu dan menekankan bahwa itu adalah seruan bagi musuh-musuhnya di Barat.
Penembakan itu terjadi ketika Perancis tetap waspada tinggi menyusul serangkaian serangan mematikan yang telah menewaskan lebih dari 240 orang sejak 2015.
[mel]
BERITA TERKAIT: