Hal ini berbeda dengan pembukaan Olimpiade Musim Dingin 9 Februari lalu di mana delegasi kedua negara berbaris di bawah satu bendera persatuan dalam parade.
Berbarisnya delegasi dua Korea di bawah satu bendera itu menyita perhatian internasional dan dipandang sebagai pendekatan efektif untuk membuka pintu dialog antara kedua negara yang secara resmi masih berperang itu.
"Setelah berdiskusi dengan Korea Utara, kedua Korea memutuskan untuk tidak berbaris pada saat upacara pembukaan," kata kantor berita Korea Selatan,
Yonhap, mengutip Komite Paralimpik Korea Selatan (KPC).
Bendera bersatu menunjukkan semenanjung Korea berwarna biru dengan latar belakang putih.
KPC menjelaskan bahwa alasan mengapa kedua Korea tidak berbaris di bawah satu bendera lagi adalah karena Korea Utara menginginkan pulau Dokdo Selatan (yang disebut Takeshima oleh Jepang) dan diklaim Jepang, dimasukkan dalam bendera persatuan. Namun Korea Selatan tidak setuju, mengingat pulau itu masih merupakan sengketa.
Menurut pihak Korea Selatan, penyertaan peta pulau Dokdo Selatan akan bertentangan dengan rekomendasi Komite Paralimpik Internasional untuk tidak mempolitisasi acara olahraga.
KPC mengatakan kedua Korea telah memutuskan untuk saling menghormati pendirian masing-masing dan berbaris secara terpisah.
[mel]
BERITA TERKAIT: