Dinilai Tidak Netral Gender, Komisioner Ini Minta Lagu Kebangsaan Diubah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 06 Maret 2018, 07:21 WIB
Dinilai Tidak Netral Gender, Komisioner Ini Minta Lagu Kebangsaan Diubah
Kanselir Jerman, Angela Merkel/Net
rmol news logo Baru-baru ini muncul seruan di Jerman agar lagu kebangsaan negara itu diubah agar lebih netral-gender.

Komisioner kesetaraan negara tersebut, Kirsten Rose-Moehring, diketahui telah mengusulkan untuk mengganti kata-kata dalam lagu kebangsaan Jerman, seperti "tanah air" dan "persaudaraan".

Rose-Moehring mengatakan bahwa dia ingin agar lagu kebangsaan Jerman kurang terfokus pada laki-laki menjelang Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret.

Seruannya itu dituangkan dalam sebuah surat kepada staf di Kementrian Keluarga Jerman, yang dijalankan oleh Demokrat Sosial kiri-tengah (SPD), partai yang awal pekan ini menegaskan dukungan untuk Kanselir Jerman Angela Merkel.

Dalam surat itu dia menulis bahwa lagu kebangsaan netral gender sesuai dengan waktu.

Dia mengusulkan untuk menukar kata "Vaterland" atau "tanah air", untuk "Heimatland", yang juga memiliki arti "tanah air" namun dirasa lebih netral-gender, dan mengganti ungkapan "persaudaraan dengan hati dan tangan" dengan "dengan berani hati dan tangan".

"Mengapa kita tidak membuat lagu kebangsaan kita sensitif gender," tulis Rose-Moehring dalam suratnya seperti dimuat BBC.

"Tidak ada salahnya, kan?" sambungnya.

Penulis syair lagu kebangsaan Jerman itu adalah seorang penyair bernama August Heinrich Hoffmann von Fallersleben. Dia menulis Deutschlandlied, atau Song of Germany, pada tahun 1841. Bagian dari lagu tersebut merupakan lagu kebangsaan Jerman sejak tahun 1922.

Namun, sejak penciptaan republik federal modern pada tahun 1990, hanya bait ketiga yang digunakan. Ini dimulai dengan kata-kata "kesatuan dan keadilan dan kebebasan".

Kanselir Merkel awal pekan ini mengatakan bahwa dia mempertimbangkan perdebatan soal seruan ini dan mengatakan bahwa dia sangat puas dengan lirik saat ini.

Kasus serupa juga terjadi baru-baru ini di Kanada dan Austria yang kemudian mengadopsi frase gender-netral dalam lagu kebangsaan mereka. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA