Permintaan China Naik, Penjualan Cerutu Kuba Tembus Rekor Tahun Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 28 Februari 2018, 09:59 WIB
Permintaan China Naik, Penjualan Cerutu Kuba Tembus Rekor Tahun Lalu
Cerutu/Net
rmol news logo Lonjakan penjualan cerutu legendaris Kuba di China membantu pendapatan global produsen Habanos S.A. meningkat 12 persen mencapai rekor sekitar 500 juta dolar AS tahun lalu.

Hal itu disampaikan pihak perusahaan dalam festival cerutu tahunan Kuba awal pekan ini.

Habanos S.A., yang merupakan perusahaan patungan 50-50 antara negara Kuba dan Britain's Imperial Brands Plc (IMB.L), mengatakan penjualan di China, pasar ekspor ketiganya setelah Spanyol dan Prancis, melonjak 33 persen pada tahun 2017.

"Tanpa diragukan lagi, ada potensi China menjadi pasar terbesar di tingkat global," kata Wakil Presiden Habanos bidang Pembangunan Jose María Lopez.

Cerutu asal Kuba, yang mencakup merek seperti Cohiba, Montecristo dan Partagas, dianggap oleh banyak orang sebagai yang terbaik di dunia.

Lopez mengatakan bahwa pertumbuhan penjualan global cerutu Kuba tahun lalu melampaui pasar barang mewah, yang meningkat 5 persen.

Eksekutif Habanos mengatakan bahwa prospek tersebut juga positif, mengingat permintaan yang solid dan kondisi iklim yang "prima".

Cerutu merupakan salah satu ekspor teratas ekonomi Kuba.

Namun, negara di pulau Karibia itu tidak dapat menjual ekspor Cerutu ke banyak pasar dunia karena adanya embargo perdagangan Amerika Serikat yang telah berlangsung puluhan tahun. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA