Begitu kata Menteri Luar negeri Rusia Sergei Lavrov akhir pekan kemarin.
"Russiaphobia ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kami tidak pernah melihat ini selama Perang Dingin," kata Lavrov saat wawancara dengan media Rusia seperti dimuat ulang
Press TV.
Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet muncul sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia setelah kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, dan sampai runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Kedua pihak terlibat dalam kompetisi geopolitik dan militer yang kemudian dikenal sebagai Perang Dingin.
"Saat itu ada beberapa peraturan, beberapa kesopanan. Sekarang, semua kesopanan telah dikesampingkan," tambah Lavrov.
Dia menekankan upaya yang ditujukan untuk menghukum Rusia, sambil mencatat sanksi Amerika dan Eropa yang menargetkan Rusia. Sejumlah sanksi telah diberlakukan terhadap Rusia pada 2014 aneksasi Crimea dari Ukraina.
Uni Eropa telah memblokir impor produk dari Krimea dan menghentikan pembelian investasi atau real estate Eropa dan mencegah kapal pesiar berhenti di Krimea.
Krimea mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada tanggal 17 Maret 2014 dan secara resmi diterapkan untuk menjadi bagian dari Rusia setelah sebuah referendum, di mana mayoritas orang memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bersatu kembali dengan Rusia.
Namun, Uni Eropa menganggap pembangunan tersebut sebagai "aneksasi ilegal" dan telah memberlakukan sejumlah sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Rusia, bagaimanapun, telah membantah tuduhan bahwa hal itu bertanggung jawab atas konflik Ukraina.
[mel]
BERITA TERKAIT: