Swalayan tersebut menggunakan jajaran kamera yang dipasang di langit-langit untuk mengidentifikasi setiap pelanggan dan melacak barang apa yang mereka pilih. Hal itu menghilangkan kebutuhan akan penagihan.
Pembeli kemudian akan ditagihkan ke kartu kredit mereka atas apa yang dibelanjakan di toko tersebut saat mereka meninggalkan toko.
Sebelum masuk, pembeli harus memindai aplikasi Amazon Go di gawai mereka. Melalui sensor di rak, pihak Amazon akan mengatahui item apa yang dibeli dan akan dimasukkan ke tagihan saat pelanggan memasukkan barang ke keranjang dan akan juga secara otomatis mengurangi tagihan jika barang dikembalikan dan tidak jadi dibeli.
Toko tersebut dibuka pertama kali untuk para pegawai raksasa ritel online pada bulan Desember 2016 lalu dan diharapkan dapat memungkinkan masyarakat lebih cepat.
Kepala Amazon Go Gianna Puerini, mengatakan bahwa toko tersebut telah beroperasi dengan baik selama tahap uji coba.
"Teknologi ini tidak ada, benar-benar kemajuan keadaan seni penglihatan komputer dan pembelajaran mesin," katanya seperti dimuat
BBC.
Amazon belum mengatakan apakah akan membuka lebih banyak gerai tersebut atau tidak dalam waktu dekat ini.
[mel]
BERITA TERKAIT: