Menurut keterangan pemerintah Bangladesh, Myanmar telah sepakat untuk menerima 1.500 Rohingya setiap minggunya. Targetnya adalah mengembalikan semua pengungsi Rohingnya ke Myanmar dalam waktu dua tahun.
Bangladesh mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk memulangkan keluarga bersama-sama, serta anak-anak yatim dan anak-anak yang dikandung sebagai akibat perkosaan.
Sekretaris Luar Negeri Myanmar U Myint Thu mengatakan bahwa Proses pemulangan akan dimulai pada tanggal 23 Januari.
Dia mengatakan tiga kamp transit lagi sedang dibangun dan ada rencana untuk membangun desa baru bagi warga Rohingya.
Sementara itu Sekretaris Negara Rakhine, U Tin Maung Swe mengatakan bahwa rumah-rumah belum dibangun.
"Kami berencana membangunnya di bawah proyek
cash-for-work. Kami akan memberi mereka uang dan pekerjaan yang akan kembali membangun rumah mereka oleh mereka sendiri," jelasnya seperti dimuat
BBC.
Diketahui bahwa lebih dari 740 ribu warga Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh di tengah kekerasan di negara bagian Rakhine pada 2016 dan 2017.
Lembaga bantuan telah menimbulkan kekhawatiran tentang pemulangan secara paksa warga Rohingya mengingat banyak di antara mereka yang mengalami trauma untuk pulang.
[mel]
BERITA TERKAIT: