Seorang mantan perwira polisi elit yang juga merupakan seorang pilot, Oscar Perez telah melarikan diri sejak Juni 2017 lalu saat dia dan beberapa kaki tangan yang tidak dikenal mencuri helikopter dan menggunakannya untuk melemparkan empat granat ke Mahkamah Agung di ibukota Caracas dan menembaki Kementerian Dalam Negeri dengan senjata api. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Perez sendiri memposting beberapa video dirinya secara online yang menunjukkan luka-luka akibat bentrokan antara dia, beberapa sekutunya dan sebuah pasukan elit Venezuela di pinggiran Caracas.
Dalam cuplikan yang diposting di akun Instagram-nya, Perez mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya dikelilingi dan dijepit oleh penembak jitu polisi di sebuah jalan di El Junquito.
Perez bisa dilihat membungkuk, dengan darah di wajahnya dan senapan mesin di tangan. Di beberapa video, tembakan bisa terdengar.
"Mereka menembaki kami dengan peluncur granat Kami mengatakan bahwa kita akan menyerah tapi mereka tidak mau membiarkan kita menyerah, mereka ingin membunuh kita," kata Perez.
Namun, Kementerian Dalam negeri Venezuela mengatakan bahwa pasukan polisi diserang oleh kelompok Perez saat mereka sedang menegosiasikan sebuah penyerahan diri.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok Perez telah mencoba meledakkan sebuah kendaraan yang dilengkapi dengan bahan peledak. Akibatnya dua petugas polisi dan sejumlah kecil mantan rekan perwira tersebut meninggal dalam baku tembak tersebut.
Dalam kejadian itu, otoritas Venezuela berhasil menangkap lima orang. Namun Perez sendiri bukan satu di antaranya dan nasibanya masih belum diketahui.
"Teroris ini, yang dipersenjatai dengan senjata kaliber tinggi, melepaskan tembakan ke petugas yang bertanggung jawab atas penangkapan mereka," kata kementerian tersebut seperti dimuat
Al Jazeera. [mel]
BERITA TERKAIT: