Jaksa Agung dan FBI dilaporkan akan menyelidiki klaim Hillary Clinton terkait dugaan apa yang disebut dengan donasi politik "pay-to-play".
Merujuk sejumlah sumber seperti dimuat
BBC jelang akhir pekan ini, FBI telah secara diam-diam menyelidiki Clinton Foundation selama berbulan-bulan.
Penyelidikan tersebut dilaporkan dipimpin oleh agen FBI dari Little Rock, Arkansas, tempat yayasan tersebut didirikan.
Agen FBI menyelidiki soal apakah bantuan kebijakan diperdagangkan untuk sumbangan yang tidak ditentukan ke yayasan saat Clinton menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
FBI menyelidiki soal kemungkinan hubungan antara kontribusi dan biaya pidato yang diterima oleh badan amal dan keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri ketika dipimpin Clinton yang memberi manfaat kepada para donor.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Clinton pada hari Jumat (5/1) menyebut penyelidikan sebagai sebuah tipuan dan upaya untuk mengalihkan perhatian dari penyelidikan Rusia.
FBI mulai menyelidiki yayasan tersebut tahun 2015 lalu, namun penyelidikan itu ditunda di tengah musim pemilihan setahun kemudian.
Clinton Foundation sendiri didirikan pada tahun 1997 oleh mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Yayasan ini kemudian tumbuh menjadi organisasi multi-miliar dolar.
Proyek ini memiliki proyek di seluruh dunia yang berfokus pada kesehatan perempuan, perubahan iklim dan pembangunan ekonomi.
[mel]
BERITA TERKAIT: