Politisi wanita itu adalah Beatrix von Storch, wakil pemimpin partai AfD yang bermarkas di Jerman. Akun Twitternya ditangguhkan menyusul komentar anti-Muslim yang dikeluarkannya.
Dia menuduh polisi Cologne sabar pada gerombolan Muslim yang barbar dan memperkosa.
Akibat ucapannya tersebut, dia menerima banyak kecaman dan kritik. Twitter pun kemudian menangguhkan akun Storch selama 12 jam sebagai tanggapan atas jabatannya, dengan mengatakan bahwa hal tersebut melanggar peraturan situs.
Dia kemudian kembali memposting pesan yang sama di Facebook, dimana hal itu juga diblokir karena alasan hasutan.
Polisi di Cologne mengatakan kepada majalah berita Jerman Der Spiegel bahwa mereka sedang menyelidiki apakah anggota parlemen itu telah melakukan tindak pidana atau tidak.
Kontroversi tersebut terjadi hanya beberapa bulan setelah Jerman memberlakukan undang-undang ucapan kebencian baru.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: