Intervensi yang dilakukan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani pun gagal dilakukan dan hal itu memicu gelombang protes yang lebih besar lagi.
Para pemrotes menentang peringatan oleh pihak berwenang untuk menjauh atau dihadapkan dengan kepalan tangan besi jika terus melanjutkan aksi. Akibatnya, kekerasan tak bisa terhindarkan.
Demonstrasi dimulai pada hari Kamis pekan lalu setelah lawan presiden moderat berkumpul di timur laut Iran, namun segera menyebar secara nasional. Mulanya aksi unjuk rasa adalah menuntut keluhan ekonomi dan mengambil dimensi politik.
Ada banyak adegan kekerasan di tengah demonstrasi di sejumlah kota di Iran, termasuk ibu kota, Teheran, Karaj, Tuyserkan, Hamedan, Arak, Saveh, Amol, Sari dan Qazvin.
Dimuat
The Guardian, setidaknya 400 orang telah ditangkap dalam lima hari terakhir.
Video yang diposkan di jaringan sosial nampaknya menunjukkan polisi anti huru hara menjadi lebih konfrontatif. Demikian pula, pemrotes terlihat menyerang gedung-gedung pemerintah dan menghancurkan jendela dalam eskalasi kerusuhan.
[mel]
BERITA TERKAIT: