Dalam serangan tersebut, 13 orang luka ketika sebuah alat peledak improvisasi meledak di supermarket yang sibuk.
Wakil Gubernur kota Anna Mityanina menyebut bahwa hingga hari ini (Kamis, 28/12), enam orang masih berada di rumah sakit.
Ledakan tersebut, setara dengan 200 gram TNT, disebabkan oleh alat peledak buatan sendiri yang penuh dengan fragmen mematikan. Investigasi terkait ledakan tersebut sedang dilakukan.
Putin memberi petugas penegak hukum agar melakukan tindakan tegas dan tidak mengambil tawanan jika tersangka teroris melawan dan mengancam kehidupan petugas polisi.
"Anda tahu bahwa serangan teroris dilakukan kemarin di St. Petersburg. Baru-baru ini, FSB (Federal Security Service) menggagalkan upaya lain untuk melakukan tindakan terorisme. Dan apa yang akan terjadi jika ribuan (teroris) yang baru saja saya sebutkan, kembali (ke Rusia), terlatih dan dipersenjatai?" kata Putin seperti dimuat Russia Today.
"Saya telah menginstruksikan direktur Dinas Keamanan Federal untuk bertindak dalam kerangka hukum selama penahanan (tersangka teroris). Tetapi jika ada ancaman terhadap kehidupan dan kesehatan petugas polisi, petugas kami harus bertindak tegas, tidak mengambil narapidana, bunuh penyerang di tempat," tegasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: