
Sedikitnya 37 orang, termasuk staf call center dari sebuah perusahaan Amerika, diyakini telah tewas dalam kebakaran yang terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di kota Davao, Filipina selatan pada Minggu (24/12).
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang merupakan penduduk asli Davao, mengunjungi kerabat yang putus asa di luar gedung yang terbakar semalam namun mengatakan kepada mereka bahwa ada "nol" kemungkinan orang yang mereka cintai selamat.
Petugas pemadam kebakaran menyimpulkan bahwa semua orang yang terjebak dalam bangunan tersebut telah meninggal.
"Mereka menilai tidak ada yang bisa bertahan dalam panas dan asap hitam tebal itu," jelasnya seperti dimuat
Channel News Asia.
Api mematikan tersebut menambah kesengsaraan baru bagi Filipina yang sebagian besar beragama Katolik pada Natal karena jumlah korban tewas akibat badai tropis yang melanda bagian selatan negara tersebut pada hari Jumat mencapai lebih dari 200 orang akibat banjir dan tanah longsor yang parah.
Api dimulai di lantai empat NCC Mall pada hari Sabtu pagi, mengirimkan asap hitam tebal mengepul ke langit di atas Davao.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: