Dokumen yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan ini secara eksplisit menyebut China dan Rusia sebagai bentuk mentalitas Perang Dingin dan telah usang.
Strategi baru tersebut mengatakan Beijing dan pemerintah lainnya bertekad untuk menantang kekuatan Amerika. Dalam strategi tersebut, China dan Rusia dikatakan menantang kekuatan, pengaruh dan kepentingan Amerika, mencoba untuk mengikis keamanan dan kemakmuran Amerika.
"Mereka bertekad membuat ekonomi kurang bebas dan kurang adil, untuk menumbuhkan militer mereka, dan mengendalikan informasi dan data untuk menekan masyarakat mereka dan memperluas pengaruhnya," begitu bunyi dokumen tersebut.
Menanggapi hal tersebut, China mengkritik dengan tegas.
"Tidak ada negara atau laporan yang akan berhasil mendistorsi fakta atau menyebarkan fitnah berbahaya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying seperti dimuat
BBC.
"Kami mendesak pihak Amerika Serikat untuk berhenti dengan sengaja mendistorsi niat strategis China dan meninggalkan gagasan usang tentang mentalitas Perang Dingin dan permainan zero-sum," tambahnya.
Sementara itu Rusia juga menanggapi strategi baru tersebut dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menerima bahwa hal itu dianggap sebagai ancaman.
Rusia juga mengkritik apa yang dikatakannya sebagai "karakter imperialis" dari dokumen tersebut.
[mel]
BERITA TERKAIT: