"Sungguh paradoks bahwa sementara kami menunggu rencana perdamaian dari Amerika Serikat, pemerintah malah memutuskan untuk terus menghalangi perdamaian dan menunda realisasinya," kata Mansour.
"Keputusan Amerika Serikat mendorong Israel untuk terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina dan melanjutkan pendudukan wilayah kami. Tidak ada retorika yang menyembunyikan rasa puas diri dalam memperpanjang pendudukan," tambahnya seperti dimuat
Al Jazeera.
Rancangan resolusi tersebut didukung pada hari Senin (18/12) oleh 14 anggota Dewan Keamanan lainnya, termasuk sekutu Amerika Serikat lainnya.
Menyusul langkah Amerika Serikat, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebuah payung partai politik Palestina, mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menerima Amerika Serikat sebagai mitra dalam proses perdamaian.
"Kami tidak akan membiarkan Amerika Serikat menjadi mediator atau mitra dalam proses perdamaian," kata Mahmoud Abbas, presiden PA, badan pemerintah Ramallah yang mengelola sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki.
[mel]
BERITA TERKAIT: