Pesawat tak berawak itu akan terbang melalui kantor setelah berjam-jam bermain Auld Lang Syne, yang biasanya digunakan untuk mengumumkan bahwa toko tutup.
Dimuat
BBC akhir pekan ini, kantor keamanan dan perusahaan pembersih Taisei akan mengembangkan perangkat semacam itu dengan pembuat drone Blue Innovation dan perusahaan telekomunikasi NTT East.
Drone akan dilengkapi dengan kamera untuk mengawasi situasi di kantor serta suara untuk memainkan lagu Skotlandia yang terkenal.
Taisei berencana untuk memulai layanan pesawat tak berawak pada bulan April 2018 sebagai percobaan di perusahaan mereka sendiri dan kemudian pada tahun ini menawarkannya kepada orang lain.
Langkah ini di ambil mengingat Jepang selama bertahun-tahun telah mencoba untuk mengekang lembur yang berlebihan dan memicu masalah kesehatan dan bahkan kematian yang dapat ditimbulkannya.
Namun rencana tersebut menurut profesor manajemen dan informasi di Universitas Shizuoka, Seijiro Takeshita, akan tidak efektif pasalnya masalah lembur yang berlebihan berakar kuat dalam budaya kerja masyarakat Jepang itu sendiri sehingga harus ditangani pada hal yang mendasar.
"Akankah ini membantu? Jawaban singkatnya adalah tidak," kata Takeshita.
"Ini adalah hal yang sangat konyol dan perusahaan melakukan ini hanya karena mereka harus terlihat melakukan sesuatu terhadap masalah ini," sambungnya.
"Menciptakan kesadaran tentu saja sangat penting - tapi ini hampir tipuan menurut saya," tegasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: