Dengan demikian, militer Irak hampir sepenuhnya memegang kendali di kota yang direbut ISIS pada 2014 lalu itu.
Dalam sebuah pernyataan yang diberitakan
Reuters, militer Irak berhasil menduduki daerah di barat laut Masjid al-Nuri yang bersejarah yang dihancurkan ISIS minggu lalu.
Kabarnya, ISIS masih menguasai lahan masjid dan sekitar separuh wilayah di Kota Tua, yang adalah benteng terakhir mereka di Mosul.
"Lima puluh persen wilayah ini telah dibebaskan, al-Mashada dan al-Ahmadiyah dan al-Saada," ujar Mayor Jenderal Jabbar al-Darraji dalam tayangan televisi pemerintah Irak.
"Pasukan kami sekarang bergerak menuju jalan Farouq," katanya, mengacu pada jalan raya yang membelah Kota Tua.
Sebuah koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat memberikan dukungan udara dan darat dalam serangan yang sudah berjalan delapan bulan itu.
Pihak berwenang memperkirakan pertempuran akan berakhir dalam beberapa hari mendatang, meski kemajuannya tetap lamban.
Bangunan di "Old City" sebagian besar berasal dari periode abad pertengahan. Mereka termasuk kios pasar, beberapa masjid dan gereja, dan rumah-rumah kecil yang dibangun di atas satu sama lain selama berabad-abad.
Militer memperkirakan hingga 350 gerilyawan ada di antara warga sipil, rumah-rumah dan infrastruktur yang hancur. Mereka berusaha memperlambat kemajuan pasukan Irak dengan meletakkan jebakan bom atau menggunakan bom bunuh diri dan penembak jitu.
Warga yang telah melarikan diri dari Kota Tua mengungkapkan banyak warga sipil yang terjebak di belakang garis pertempuran. Mereka berada dalam situasi putus asa karena sedikit makanan, air dan obat-obatan.
[ald]
BERITA TERKAIT: