ISIS pun membalas dengan serangkaian serangan bunuh diri di Hay al-Tanak, sebuah lingkungan miskin di sebelah barat Kota Tua.
Namun, Militer Irak tidak mengkonfirmasi apakah para gerilyawan sudah menguasai Hay al-Tanak dan mulai menyerang lingkungan Hay al-Yarmuk di dekatnya. Hanya saja para saksi mata mengaku mereka melihat banyak warga melarikan diri dari daerah tersebut.
Sekitar 350 pejuang Islam, sebagian besar dari mereka adalah orang-orang dari luar Irak, mempertahankan benteng terakhir mereka di Kota Tua Mosul yang padat penduduk. Pejabat Irak mengharapkan pertarungan kota di sana berakhir dalam hitungan hari.
"Sebagian besar mayat adalah orang asing, sebagian besar pejuangnya adalah orang asing. Kami melihat beberapa mencoba melarikan diri melintasi Tigris," kata Mayor Jenderal Sami al-Arithi, seorang komandan Counter Terrorism Service (CTS), dikutip
Reuters.
Unit perang kota yang terlatih, bantuan militer Amerika Serikat, memimpin pertarungan di lorong-lorong sempit pada distrik bersejarah yang terletak di tepi barat Tigris.
Dilaporkan juga bahwa lebih dari 50.000 warga sipil, sekitar setengah dari populasi Kota Tua, masih terjebak di belakang garis pertempuran ISIS dengan pasukan koalisi. Warga sipil terjebak dalam rumah-rumah tua yang hancur dalam kondisi mengerikan, dengan sedikit makanan, air atau obat-obatan.
Organisasi bantuan kemanusiaan mengatakan bahwa ISIS memlokade jalur pelarian, menggunakan banyak pengungsi sebagai tameng manusia. Ratusan warga sipil yang melarikan diri dari Kota Tua telah terbunuh dalam tiga minggu terakhir.
[ald]
BERITA TERKAIT: