Uji tembak rudal pekan lalu itu menjadi alasan Washington menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran. Presiden Trump menyebut Iran sedang "bermain api" memanfaatkan pelonggaran sanksi ekonomi terhadap negaranya.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi, dikutip kantor berita
Tasnim, menekankan, peluncuran rudal Iran bukan pesan kepada pemerintah AS yang baru.
"Tidak perlu untuk menguji Tuan Trump. Seperti yang telah kita dengar, pandangan-pandangannya tentang isu-isu yang berbeda dalam beberapa hari terakhir, kami mengenal dia cukup baik," tegas Qassemi, diberitakan
Reuters.
Iran telah menguji-tembak beberapa rudal balistik sejak 2015. Namun, uji luncur pada tanggal 29 Januari 2017 adalah yang pertama sejak Trump resmi berkantor di Gedung Putih. Trump sendiri selama kampanye pemilu presiden tahun lalu berkali-kali berjanji menghentikan program rudal Iran.
Sementara, Qassemi mengatakan, pemerintahan Trump masih dalam tahap yang labil.
"Kami sedang menunggu untuk melihat bagaimana pemerintah AS akan bertindak dalam isu-isu internasional yang berbeda untuk mengevaluasi pendekatan mereka," ucap Qassemi.
Meski ada perang urat syaraf yang sengit antara Teheran dan Washington, Menteri Pertahanan AS yang baru, James Mattis, menegaskan bahwa dirinya belum mempertimbangkan memperkuat pasukan AS di Timur Tengah untuk mengatasi Iran.
[ald]
BERITA TERKAIT: