Begitu hasil studi terbaru yang digelar oleh sejumlah terapis anak autis dari sejumlah universitas.
Penelitian tersebut difokuskan pada 152 anak-anak dengan autisme parah yang beberapa di antaranya bahkan tidak dapat berbicara dengan orang tua mereka. Mereka yang terlibat dalam penelitian ini berusia rata-rata tiga tahun.
Gagasan utama penelitian tersebut cukup sederhana, yakni memperbaiki cara pengasuhan ibu dan ayah untuk memperbaiki kemampuan sosial anak mereka yang autis.
Dr Catherine Aldred, seorang konsultan serta terapis bicara dan bahasa dari Stockport NHS Trust, menekankan bahwa penelitian itu bukan tentang menyalahkan orang tua.
"Kami mengambil interaksi orang tua dengan anak dan membawanya ke tingkat super, anak-anak ini membutuhkan lebih dari 'cukup baik', mereka membutuhkan sesuatu yang luar biasa," katanya.
Dalam penelitian, orang tua diajak menonton rekaman video saat mereka bermain dengan anak mereka, kemudian terapis memberikan tips yang tepat untuk membantu anak mereka berkomunikasi.
Anak dengan autisme parah cenderung untuk duduk dan bermain sendiri. Hal itu kerap membuat orang tua kadang kesulitan untuk bermain.
Namun terapis menyebutkan bahwa ada pola komunikasi yang harus diubah untuk merangsang kemampuan sosial anak dengan autisme.
Salah satunya adalah dengan lebih bersabar, yakni dengan menunggu sang anak untuk komentar atau menyatakan pendapatnya lebih dulu daripada menanyainya. Karena dengan menanyainya bisa menempatkan anak dalam kondisi tertekan untuk memberikan respons.
Prof Jonathan Green dari from the University of Manchester mengatakan bahwa pola komunikasi semcam itu cukup efektif. Kendati hal tersebut bukanlah obat, namun setidaknya mampu memperbaiki interaksi anak dengan orang tua.
"Tapi itu menunjukkan bahwa hal semacam itu bekerja pada orang tua untuk berinteraksi dengan anak-anak mereka dengan cara ini dapat menyebabkan perbaikan dalam jangka panjang," sambungnya seperti yang dimuat
BBC.
[mel]
BERITA TERKAIT: