Katak-katak yang mati kemudian banyak ditemukan di sungai-sungai di sejumlah daerah di Peru, utamanya di wilayah bagian selatan.
Menurut keterangan kelompok aktivis lingkungan hidup, matinya katak-katak tersebut diakibatkan oleh polusi yang memburuk di sungai Coata.
Mereka menilai bahwa pemerintah Peru telah mengabaikan permintaan untuk pabrik pengolahan limbah di daerah sekitar sungai.
Di antara katak-katak yang mati, banyak di antaranya yang merupakan jenis katak air titicaca yang merupakan spesies langka dan hanya bisa ditemukan di Peru dan Bolivia.
Badan kehutanan dan margasatwa Peru (Sefor) segera melakukan investigasi untuk mencari akan penyebab masalah.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: