Acara resepsi dihadiri kurang lebih 300 tamu undangan yang terdiri dari para pejabat tinggi pemerintah, kalangan diplomatik, para pemuka agama, perwakilan tokoh-tokoh politik, para rektor dan akademisi, para pengusaha, instansi dan organisasi internasional dan sahabat-sahabat kedutaan.
Kabar ini disampaikan oleh Sekretaris Pertama Politik dan Penerangan Kedutaan Besar RI Beirut, Meugah Suriyan Sanggamara, lewat surat elektronik kepada redaksi.
Adapun yang menjadi tamu kehormatan dari Pemerintah Lebanon yaitu Menteri Lingkungan Hidup Muhammad Machnouk, mewakili Perdana menteri Taman Salam; Anggota Parlemen Muhammad Hajjar, mewakili Ketua Parlemen Nabih Berri; dan Syeikh Abdul Hadi Chateb yang mewakili Grand Mufti Lebanon, Syeikh Abdul Latif Derian.
Duta Besar RI untuk Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy, dalam sambutannya menyampaikan komitmen Indonesia terhadap Lebanon, yang direalisasikan melalui capaian-capaian kerja perwakilan RI dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Hubungan yang terjalin selama ini tidak lain didasari oleh hubungan kesejarahan yang panjang antara kedua negara serta persamaan dalam pluralitas bangsanya.
"Sebagai bangsa yang menjadi bagian dari komunitas global, kami menyadari bahwa keamanan nasional sangatlah berpengaruh terhadap keamanan regional dan bahkan internasional, demikian pula sebaliknya. Karenanya, kami bertekad kuat untuk turut serta menciptakan dan memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pengiriman pasukan perdamaian Konga TNI UNIFIL merupakan bagian dari prinsip-prinsip dasar kehidupan berbangsa kita," jelas Dubes Chozin Chumaidy.
Duta Besar juga menegaskan bagaimana Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, serta corak budaya yang beragam, mampu menjaga keutuhan dan persatuan bangsanya.
"Ingin saya tegaskan bahwa Indonesia menjadi bukti bahwa Islam, demokrasi dan modernitas dapat terjalin dalam satu harmoni dalam satu tarikan nafas yang sama," katanya.
Tukar menukar kunjungan baik dari pejabat-pejabat pemerintah, maupun ulama-ulama kedua negara yang dilakukan selama ini merupakan salah satu upaya untuk membagi pengalaman panjang bangsa Indonesia dalam menyikapi perbedaan yang dapat dijadikan contoh oleh Lebanon.
[ald]
BERITA TERKAIT: