Menurut keterangan Perdana Menteri Brigi Rafini, serangan muncul di wilayah barat Tahoua pada Kamis (6/10).
"Kami mendapatkan informasi bahwa serangan dilakukan di kamp Tassalit," kata Rafini.
"Saat ini kita bisa mengatakan ada 22 orang yang tewas, namun itu bukanlah jumlah keseluruhan," sambungnya.
Petugas lokal mengatakan bahwa penyerang menargetkan pos militer di dekat kamp pengungsi.
Kamp tersebut menampung sekelompok warga Mali yang melarikan diri dari negara akibat serangan kelompok militan, beberapa di antaranya adalah kelompok militan yang terkait dengan a-Qaeda.
Mantan koloni Mali, Perancis telah mengerahkan pasukan militer ke Mali pada tahun 2013 lalu untuk mendorong militan. Namun kekerasan terus berlangsung.
Tahun lalu, total ada 54 ribu pengungsi Mali terdaftar di Niger. Sedangkan 3.000 lainnya masih menunggu pendaftaran.
[mel]
BERITA TERKAIT: