Donald Trump mengatakan itu pada Selasa lalu, beberapa hari menjelang KTT Keamanan Nuklir di Washington.
Obama menyebut saran Donald Trump tersebut menunjukkan bahwa calon kuat dari Partai Republik tersebut kurang memahami kebijakan luar negeri AS dan persoalan dunia pada umumnya.
"Orang yang membuat pernyataan itu tidak tahu banyak tentang kebijakan luar negeri atau kebijakan nuklir atau Semenanjung Korea dan dunia pada umumnya," kata Obama dalam sebuah konferensi pers pada penutupan KTT Keamanan Nuklir, Jumat malam (1/4).
Obama menggambarkan AS sebagai payung nuklir untuk Jepang dan Korea Selatan.Kebijakan payung nuklir merupakan salah satu pilar kehadiran AS di Asia Pasifik yang telah memberikan AS perdamaian, kemakmuran dan transaksi perdagangan.
"Kami tidak ingin seseorang di Oval Office (kantor resmi presiden AS) yang tidak mengakui betapa pentingnya hal ini," tegas Obama, dikutip dari
CNN.
Trump mengatakan bahwa proliferasi nuklir adalah tantangan terbesar di dunia. Namun ia mengatakan bahwa mungkin sudah saatnya untuk Jepang dan Korea Selatan mengembangkan persenjataan nuklir mereka sendiri sehingga AS dapat menarik diri dari Asia.
Namun Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida, sendiri menanggapinya negatif. Ia mengatakan tidak mungkin Jepang akan mempersenjatai diri dengan senjata nuklir.
Jepang, yang merupakan korban serangan nuklir AS di ujung Perang Dunia II, telah berkomitmen untuk menjaga postur pertahanan non-nuklir mereka sejak merasakan dahsyatnya kehancuran akibat nuklir.
Selain itu, Trump juga mengusulkan penggunaan senjata nuklir untuk mengakhiri secara cepat dan definitif segala ancaman terorisme dari ISIS.
[ald]
BERITA TERKAIT: