"Kami mendesak semua pihak untuk bertindak dengan menahan diri sampai gencatan senjata kemanusiaan ini dimulai, dan untuk sepenuhnya mematuhi komitmen mereka selama gencatan senjata," kata Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dalam pernyataan bersama, dikutip dari
BBC.
Menurut mereka, gencatan senjata ini sangat penting untuk memberikan waktu bagi warga sipil yang tak bersalah menerima bantuan kemanusiaan, untuk melaksanakan pemakaman bagi saudara mereka yang mati, mengobati yang luka dan menyediakan stok makanan.
Dilanjutkan pernyataan bersama itu, delegasi Israel dan Palestina akan terbang ke Kairo untuk membicarakan "gencatan senjata yang permanen" atas undangan Mesir.
Dari India, Kerry mengingatkan bahwa gencatan senjata 72 jam itu tidak menjamin berakhirnya konflik.
Dia mengatakan bahwa Israel bisa terus menghancurkan "terowongan Hamas" yang dipakai untuk melakukan serangan ke wilayah Israel.
"Ini bukan waktu untuk ucapan selamat atau sukacita, kecuali tekad yang serius dan fokus oleh semua orang untuk mencari jalan di depan," kata Kerry.
"Ini adalah jeda. Ini adalah saat kesempatan, bukan akhir," tegas Kerry.
[ald]
BERITA TERKAIT: