Serangan pada Rabu dinihari itu menyebabkan kepanikan ribuan pengungsi lain yang tinggal di berbagai tempat penampungan yang dikelola badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Saat kami sedang berkendara ke rumah sakit, kami melihat keluarga dengan banyak anak-anak meninggalkan sekolah PBB lainnya. Mereka merasa tidak aman. Tampaknya tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka, bahkan di sekolah-sekolah PBB," kata wartawan
Al Jazeera.
Diberitakan sebelumnya, serangan rudal Israel ke Gaza jatuh di sebuah sekolah yang dikelola badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Gedung sekolah itu digunakan sebagai tempat pengungsian korban dari perang yang sudah berlangsung 23 hari terakhir.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai sejumlah orang lainnya. Demikian data dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikutip Al Jazeera. Sementara, petugas medis di Gaza sebelumnya menyebutkan korban tewas akibat serangan itu mencapai 23 orang.
Data PBB menyebutkan hampir 15.000 warga Palestina mencari perlindungan di 83 sekolah yang dikelola UNRWA.
Beberapa jam sebelum serangan terjadi, tentara memulai serangan dengan tank berat.
Serangan Rabu pagi itu mengakibatkan setidaknya 35 korban tewas, dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 1.258 warga Palestina.
[ald]
BERITA TERKAIT: